- by Haji Bad
- Jan 17, 2025
Industri cryptocurrency telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, namun juga diiringi dengan berbagai kasus peretasan kripto terbesar yang mengguncang dunia digital. Dari Bitcoin hingga Ethereum, berbagai platform pertukaran aset digital telah menjadi sasaran para peretas blockchain. Artikel ini akan membahas beberapa peretasan cryptocurrency terbesar sepanjang sejarah serta dampaknya terhadap industri crypto di Indonesia dan dunia.
Pada awal Februari 2025, dunia cryptocurrency global diguncang oleh peretasan besar yang terjadi di Bybit exchange, sebuah platform trading kripto yang berbasis di Dubai. Peretas berhasil mencuri 1,5 miliar dolar AS dalam bentuk Ethereum (ETH) dengan memanipulasi transaksi transfer dari cold wallet ke hot wallet.
Jumlah yang Dicuri: 401.000 ETH
Dampak: Kepercayaan pengguna terhadap keamanan platform trading crypto menurun.
Tindakan Bybit: Bybit memastikan bahwa aset digital pengguna tetap aman dengan cadangan 1:1, serta bekerja sama dengan forensik blockchain untuk melacak dana yang dicuri.
Program Bounty: Bybit menawarkan hadiah hingga 10% bagi siapa saja yang dapat membantu dalam pemulihan aset yang hilang.
Salah satu peretasan Bitcoin exchange terbesar dalam sejarah terjadi pada tahun 2014, saat Mt. Gox, yang kala itu merupakan platform pertukaran Bitcoin terbesar, mengalami pencurian 850.000 BTC yang bernilai sekitar 450 juta dolar AS pada saat itu.
Penyebab: Kelemahan dalam sistem keamanan crypto trading Mt. Gox.
Dampak: Bangkrutnya Mt. Gox dan ketidakpercayaan besar terhadap industri Bitcoin di dunia.
Pelajaran: Pentingnya keamanan crypto dan penggunaan wallet kripto yang aman untuk menyimpan aset digital.
Pada tahun 2016, platform Bitfinex exchange mengalami peretasan besar dengan hilangnya 120.000 BTC, yang pada saat itu bernilai sekitar 72 juta dolar AS.
Modus Operandi: Peretas mengeksploitasi sistem multi-signature wallets.
Dampak: Harga Bitcoin (BTC) turun drastis setelah insiden ini.
Langkah Pemulihan: Bitfinex mengeluarkan token BFX untuk mengkompensasi pengguna yang terkena dampak.
Peristiwa peretasan aset digital seperti ini berimbas pada industri crypto Indonesia, karena meningkatkan kekhawatiran pengguna terhadap keamanan pertukaran kripto lokal. Banyak investor Indonesia kini lebih berhati-hati dalam memilih platform trading crypto terpercaya dan lebih cenderung menggunakan crypto wallet yang lebih aman.
Bagi pengguna yang aktif dalam investasi cryptocurrency, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengamankan aset dari peretasan blockchain:
Gunakan Wallet Non-Custodial: Hardware wallet atau cold wallet lebih aman dibandingkan hot wallet di exchange.
Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA): Lapisan keamanan tambahan sangat penting untuk mencegah akses tidak sah.
Waspada terhadap Phishing: Hindari mengklik tautan mencurigakan yang mengatasnamakan platform crypto trading.
Pilih Exchange Terpercaya: Pastikan menggunakan platform yang memiliki sertifikasi keamanan tinggi dan audit transparan.